Mengenal Stock Split Strategi Perusahaan untuk Menarik Investor di Pasar Modal

mengenal stock split saham

Dalam dunia pasar modal, terdapat berbagai strategi yang digunakan perusahaan publik untuk menjaga daya tarik sahamnya. Salah satu strategi yang cukup populer dan sering digunakan adalah stock split. Untuk investor pemula ini adalah istilah yang sulit dan terdengar rumit. Tetapi untuk saham yang memiliki nilai yang tinggi biasanya akan melakukan metode tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas alasan di baliknya, dampaknya bagi investor, serta contoh yang sering terjadi di pasar saham Indonesia.

Beritsaham akan membahas dan mengulik lebih dalam mengenai strategi perusahaan menarik investor dipasar modal dengan berbagai cara.

Apa Itu Stock Split?

Secara sederhana, strategi ini adalah pemecahan saham. Artinya, sebuah perusahaan membagi setiap lembar saham menjadi beberapa lembar baru dengan nilai nominal yang lebih kecil, namun total nilai investasi tidak berubah. Contohnya saham A mempunyai nilai Harga 54.000/lembar lalu melakukan pemecahan Dengan rasio 1:6. Jadi Harga 1 lembar berubah menjadi 6 lembar dengan nilai Harga 8.000/lembarnya. Tapi harga per saham juga ikut menyesuaikan turun, sehingga nilai total investasi tetap sama.

Mengapa Perusahaan Melakukan Pemecahan?

Banyak factor yang membuat terjadinya metode ini digunakan dibanyak perusahaan antara lain :

  • Menurunkan Harga Saham Per Lembar : Harga saham yang tinggi membuat daya Tarik investor menjadi kurang.
  • Meningkatkan Likuiditas Saham : Lebih banyak lembar saham yang beredar berarti potensi transaksi harian bisa meningkat. Ini membuat saham lebih aktif dan menarik untuk ditransaksikan.
  • Mencerminkan Optimisme Perusahaan : Pemecahan sering dipandang sebagai sinyal positif bahwa manajemen yakin dengan kinerja dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
  • Memperluas Basis Investor : Saham yang lebih murah memungkinkan lebih banyak investor, terutama ritel, untuk ikut memiliki saham perusahaan.

Dampak Bagi Investor

Banyak investor pemula khawatir saat mendengar saham mereka dipecah. Tapi tenang saja, pemecahan saham tidak merugikan investor. Bahkan, dalam banyak kasus, harga saham cenderung mengalami kenaikan setelah split karena tingginya minat beli.

Apa yang berubah bagi investor?

  • Jumlah lembar saham bertambah
  • Harga per lembar saham turun
  • Total nilai investasi tetap sama
  • Potensi pertumbuhan kapitalisasi pasar bisa meningkat

Namun, perlu dicatat bahwa metode tidak menjamin harga saham akan naik. Kinerja perusahaan, kondisi pasar, dan sentimen investor tetap menjadi penentu utama harga saham.

Tujuan Pemecahan Saham

  • Untuk meningkatkan likuiditas saham
  • Harga yang terjangkau untuk kalangan investor kecil dan menengah.
  • Tidak mengubah total nilai investasi investor.

Contoh di pasar Indonesia

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), banyak perusahaan besar yang pernah melakukan pemecahan saham. Salah satu contoh paling populer adalah:

BBCA (Bank Central Asia)
Pada tahun 2021, BBCA memecah saham dengan rasio 1:5. Harga saham yang semula sekitar Rp33.000 per lembar berubah menjadi sekitar Rp6.600, membuat saham ini semakin terjangkau bagi investor ritel. Setelah split, likuiditas saham BBCA meningkat signifikan.

TLKM (Telkom Indonesia)
Pernah memecah dengan rasio 1:2, dengan tujuan serupa: meningkatkan partisipasi investor ritel dan menjaga likuiditas pasar.

Apakah Sama Dengan Dividen?

Strategi ini merupakan pemecahan saham sesuai rasio yang telah disepakati untuk menjadi beberapa bagian tanpa mengubah nilai total investasi. Jadi kedepanya saham yang akan dijual jumlah atau stoknya akan lebih banyak.

Dividen saham adalah pembagian laba perusahaan dalam bentuk saham, bukan uang tunai. Pemegang saham akan mendapat tambahan saham sebagai pembagian keuntungan. Hanya memecah saham yang sudah ada, tanpa adanya pembagian laba.

Hal yang Perlu Diperhatikan Investor

Dampak split stock adalah positif. Tetapi Jangan hanya membeli saham karena sudah di split. Pastikan Anda memahami :

  • Kinerja keuangan perusahaan
  • Tren bisnis
  • Prospek industri
  • Sentimen pasar terhadap saham tersebut

Metode ini hanya menyederhanakan harga, bukan jaminan bahwa harga saham akan terus naik.

Kesimpulan Artikel

Stock split adalah strategi perusahaan untuk menyesuaikan harga saham agar lebih terjangkau bagi investor dan meningkatkan likuiditas. Meskipun jumlah saham Anda bertambah dan harga per lembar turun, nilai investasi Anda tetap sama. Bagi investor ritel, ini bisa menjadi peluang menarik untuk masuk ke saham-saham unggulan yang semula harganya tinggi. Namun tetap penting untuk menganalisis kinerja dan prospek jangka panjang perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi.

Metode ini bisa meningkatkan likuiditas dan sentiment pasar yang baik dalam jangka pendek. Namun, pada akhirnya, kinerja fundamental perusahaan tetap menjadi penentu utama dalam menarik dan mempertahankan kepercayaan investor. Maka dari itu, strategi ini sebaiknya dipandang sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat citra perusahaan di pasar modal.